A. BIOGRAFI
GEORGE KELLY
George Alexander Kelly dilahirkan pada tanggal 28 April 1905, di sebuah pertanian dekat Perth,
Kansas. George adalah satu-satunya anak dari Elfleda M.
Kelly, seorang mantan guru, dan Theodore V. Kelly, yang sebelumnya adalah
pendeta Presbiterian. Pada saat Kelly dilahirkan, ayahnya berhenti menjadi
pendeta untuk menjadi seorang petani di Kansas. Kedua orang tuanya sangat
berpendidikan, dan keduanya telah membantu pendidikan formal anak mereka,
sebuah keadaan yang sangat beruntung bagi Kelly karena riwayat bersekolah Kelly
cenderung tidak dapat diandalkan.
Saat Kelly berusia 4 tahun, keluarganya pindah
ke bagian timur
Colorado, tempat ayahnya berinvestasi
pada beberapa tanah bebas terakhir di negara bagian tersebut. Saat berada di
Colorado, Kelly datang kesekolah dengan jadwal yang tidak pasti, kadang hanya
sekali dalam beberapa minggu.
Kurangnya persediaan air, mendorong keluarga
tersebut untuk kembali ke Kansas, dan di sana Kelly mengikuti empat sekolah
menengah yang berbeda dalam kurun waktu empat tahun. Awalnya ia pulang pergi
dari rumah ke sekolah, namun pada usia 13 tahun, ia dikirim untuk bersekolah di
Wichita. Sejak saat itu, ia lebih banyak menetap jauh dari rumah. Setelah
kelulusannya, ia menghabiskan 3 tahun di Friends University di Wichita dan 1
tahun di Park College di Parkville, Missouri. Kedua sekolah tersebut mempunyai
afiliasi keagamaan, yang menjelaskan kenapa banyak dari tulisan-tulisan Kelly di kemudian hari dibubuhi rujukan dari
Alkitab. Kelly merupakan seorang yang memiliki banyak
minat yang berbeda-beda. Gelar sarjananya adalah pada bidang fisika dan
matematika, namun ia juga
merupakan anggota tim debat kampus yang menjadikannya sangat memperhatikan
masalah sosial. Minat tersebut mengantarkannya ke
University of Kansas, dan
menerima gelar master untuk jurusan sosiologi pendidikan dengan minor di
hubungan kerja dan sosiologi.
Dalam beberapa tahun berikutnya, Kelly beberapa
kali pindah dan memegang berbagai posisi. Pertama ia pindah ke Minneapolis dan
mengajar teknik soapbox oratory (pidato yang disampaikan pada suasana informal)
pada kampus khusus bagi pengelola tenaga kerja, memberi kuliah dengan teknik
pidato untuk American Banker Association dan mengajarkan teknik pemerintahan
untuk kelas Americanization bagi orang-orang
yang berprospek menjadi warga negara Amerika. Pada tahun 1928, ia pindah ke
Sheldon, Lowa dan mengajar pada suatu kampus junior dan menjadi pelatih drama.
Pada saat tinggal di Sheldon, ia bertemu dengan calon istrinya, Gladys
Thompson, seorang guru bahasa inggris di sekolah yang sama. Setelah satu
setengah tahun, ia kembali pindah ke Minnesota dan untuk mengajar sesi musim panas di University of Minnesota.
Kemudian ia kembali ke Wichita, untuk bekerja selama beberapa bulan sebagai
insinyur aeronautika. Setelah itu, ia pindah ke University of Edinburgh di
Skotlandia sebagai murid pertukaran pelajar dan menerima gelar profesor
lanjutan dalam bidang pendidikan. Dari
gambaran di atas, Kelly telah banyak bereksperimen secara akademis dalam bidang
pendidikan, sosiologi, ekonomi, hubungan tenaga kerja, biometri, patologi
bicara dan antropologi, serta telah mengambil jurusan Psikologi selama total sembilan bulan. Akan
tetapi, setelah kembali dari Edinburgh, ia memulai kariernya dengan serius di
bidang Psikologi.
Kemudia ia masuk ke University of Lowa, dan pada tahun 1931 menyelesaikan gelar
Ph.D., dengan disertasi mengenai faktor umum dalam ketidakmampuan berbicara dan
membaca.
Sekali lagi, Kelly kembali ke Kansas dan
memulai karir akademiknya pada tahun 1931 di Fort Hays State College di Hays,
Kansas dengan mengajar psikologi fisiologis. Dengan adanya fenomena Dust
Bowl dan depresi besar, ia kemudian
menjadi yakin bahwa ia seharusnya mengejar sesuatu yang bersifat humanis dari
pada sekadar psikologi fisiologis. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjadi
Psikoterapis, memberikan konseling pada mahasiswa dan murid sekolah menengah
atas di komunitas Hays. Selaras dengan teori konstruk personalnya, Kelly
menunjukkan bahwa keputusannya bukan merupakan dikte dari keadaan tetapi
merupakan interprestasinya atas peristiwa, yaitu konstruksinya atas
kenyataanlah yang mengubah jalan hidupnya.
Selama di Fort Hays State, Kelly mulai
merumuskan suatu teori kepribadian. Akhirnya pada tahun 1955, ia menerbitkan buku, The Psychology of Personal Constructs. Buku
yang terdiri dari dua jilid ini, yang dicetak ulang pada tahun 1991, berisi
keseluruhan teori kepribadian Kelly dan salah satu dari hasil kerjanya yang
diterbitkan pada saat ia masih hidup. Kelly
meninggal dunia pada 6 Maret 1967, sebelum ia dapat menyelesaikan revisi dari
teori konstruk personalnya. Pengalaman hidup Kelly yang bervariasi, dari lahan
gandum di Kansas sampai beberapa Universitas besar di dunia, dari pendidikan
sampai hubungan tenaga kerja, dari drama dan debat sampai psikologi, selalu
konsisten dengan teori kepribadiannya, yang menekankan pada kemungkinan dari
melakukan interpretasi peristiwa dari beberapa sudut yang memungkinkan.
B.
KONSEP
TEORI KEPRIBADIAN GEORGE KELLY
1. Struktur
Kunci variabel struktur dari teori kepribadian
Kelly adalah konstruk personal. Konstruk adalah bagian dari pengetahuan, atau konsep
yang digunakan untuk menginterpretasi atau menafsirkan peristiwa atau dunia.
Menurut Kelly, setidaknya ada tiga elemen penting dalam membentuk suatu
konstruk, dua dari
elemen tersebut harus dirasakan memiliki satu sama lain, dan elemen yang ketiga
harus berbeda dengan kedua elemen lainnya. Jika dua elemen ditafsirkan sama,
maka akan membentuk kutub persamaan
(similiarity pole). Sedangkan jika
kedua elemen tersebut berbeda dengan elemen ketiga maka akan membentuk kutub berlawanan (contrast pole). Misalnya, mengamati dua orang menolong seseorang
dan orang yang ketiga menyakiti seseorang dapat mengarah pada konstruk baik/ jahat,
dengan baik membentuk kutub persamaan dan jahat pada kutub berlawanan. Kelly menekankan pentingnya mengenali bahwa
suatu konstruk terdiri dari perbandingan persamaan/ perbedaan. Hal ini
menyatakan bahwa kita dapat memahami sifat dasar dari suatu konstruk ketika
hanya menggunakan kutub persamaan atau kutub berlawanan. Kita dapat mengetahui
makna konstruk bagi seseorang hingga kita mengetahui peristiwa yang
diikutsertakan oleh orang tersebut menurut konstuk ini dan peristiwa yang
dianggap bertentangan dengan konstruk tersebut. Kelly mengenali bahwa cara
berpikir manusia berorientasi pada masa depan, kita menghabiskan banyak waktu
untuk berpikir,
membuat rencana tentang
masa depan. Proses berpikir ini juga melibatkan penggunaan konstruk personal,
manusia menggunakan konstruk, tidak hanya untuk menginterpretasikan peristiwa
yang telah terjadi pada dirinya, tetapi juga untuk merencanakan kejadian di
masa yang akan datang. Kelly
memandang bahwa semua konstruk mempunyai persamaan dan perbedaan. Dalam
mengkonstruk peristiwa dapat digunakan konstruk dari segi kualitas dan
kuantitasnya. Kelly mengukuhkan bahwa konstruk itu tersusun dari dua kutub atau kombinasi;
persamaan-perbedaan. Dengan kata lain, bahwa kita tidak dapat memahami hakikat
konstruk seseorang, apabila kita hanya menggunakan kutub persamaan atau
perbedaan saja. Konstruk-konstruk itu dapat dikategorikan ke dalam cara yang
bervariasi, yaitu:
a)
Core
(inti), konstruk dasar dari fungsi individu.
b)
Peripheral
(pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi mendasar,
serius dari konstruk inti.
c)
Permeable
(dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dapat menerima elemen-elemen yang
baru.
d)
Impermeable
(tak tertembus/tertutup), konstruk yang menolak elemen-elemen baru.
e) Tight (rapat/erat), konstruk yang tidak dapat
mengbauh-ubah prediksi.
f)
Loose (longgar), konstruk dimana individu
mengharapkan suatu hal dalam satu waktu dan hal yang berbeda dalam kondisi yang
sama.
g)
VerbaI,
konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten.
h)
Preverbal,
konstruk dimana individu belum mempunyai simbol kata yang konsisten, konstruk
ini dialami/dipelajari individu sebelum perkembangan masa bayi/masa kanak-kanak
awal.
i)
Submeged (tenggelam), konstruk ini bisa jadi
tidak diverbalisasikan dan individu mungkin tidak akan dapat melaporkan semua
elemen yang ada pada dalam konstruk tesebut.
2.
Konstruk
dan Konsekuensi Interpersonalnya
Kelly berpendapat bahwa
orang mengungkapkan aspek kepribadian mereka sendiri dalam suatu konstruk yang
mereka gunakan untuk menggambarkan orang lain: “seseorang tidak dapat menyebut
orang lain bajingan tanpa membuat dimensi bajingan dalam kehidupannya juga”. Konstruk yang berbeda merupakan bagian
kepribadian dari orang yang kita bicarakan. Perbedaan semacam ini dalam sistem
konstruk memiliki konsekuensi interpersonal yang penting. Perbedaan ini sering
kali memberikan konstribusi terhadap kegagalan dalam komunikasi di antara
kelompok. Kesulitan dalam berkomunikasi juga dapat terjadi ketika kelompok
melihat diri mereka sendiri berada pada pihak yang berlawanan dengan kelompok
lainnya, gagal mengenali bahwa mereka memiliki banyak kesamaan konstruk.
3.
Tipe dan
Sistem Konstruk
Kelly membedakan antara dua tipe konstruk yang
berbeda yaitu verbal
dan praverbal. Konstruk verbal dapat diekspresikan dalam kata-kata, sedangkan
konstruk praverbal adalah salah satu yang digunakan meskipun orang tersebut
tidak memiliki kata-kata untuk mengekspresikannya. Selain itu untuk membedakan
antara tipe konstruk, aspek penting lainnya dari sistem teoritis Kelly
menyangkut keseluruhan kumpulan konstruk pada orang. Konstruk yang digunakan
oleh orang diyakini diatur sebagai bagian dari sistem. Dalam sistem konstruk
personal, konstruk berbeda dalam kaitannya dengan keadaan di mana hal tersebut
diaplikasikan. Intinya menurut teori konstruk personal Kelly, kepribadian
dibangun atas sistem konstruknya. Teori
konstruk personal dinyatakan dalam satu asumsi dasar dan dielaborasikan oleh
sebelas corollaries yang menyatakan
bahwa “A person’s processes are
psychologically channelized by the way in which he anticipates events
(Proses seseorang secara psikologis dijembatani oleh cara orang tersebut
mengantisipasi peristiwa-peristiwa)”. (Kelly, 1991: 46). Terdapat kata kunci
didalam kalimat tersebut; Pertama “a
person’s processes are psychologically channelized” mengindikasikan bahwa
manusia mengarahkan proses mereka pada suatu jalur, suatu tujuan, atau akhir.
Kedua „anticipates events‟ yaitu manusia mampu mengantisipasi peristiwa,
mengarahkan tindakan mereka sesuai dengan prediksi mereka atas masa depan. Untuk
menguraikan teori konstruk personalnya tersebut, secara lebih spesifik, Kelly
menguraikannya ke dalam bentuk 11 konsekuensi yang dijadikan sebagai konsep
dasar dan spesifik dalam menjelaskan isu-isu utama mengenai sistem konstruk. Kata corollary dalam teori personal konstruk
mengacu pada ide yang terbentuk dari sesuatu yang sudah terbukti, dimana
konsekuensi secara alami akan mengikuti. Ke-11 corollaries tersebut adalah sebagai berikut.
a)
Construction Corollary. Tidak ada dua kejadian yang
sama persis. Namun, seseorang akan menafsirkan beberapa kejadian mirip agar
bisa dipahami sebagai hal yang sama. Kelly menyebut kemiripan
peristiwa-peristiwa ini sebagai construction
corollary. Construction corollary
didefinisikan sebagai “antisipasi terhadap kejadian-kejadian dengan memahami
replikasinya (perulangannya)”. Definisi ini menekankan pengertian bahwa manusia
memahami atau menginterprestasikan kejadian masa depan sesuai tema atau
replikasi yang terus berulang.
b)
Individuality Corollary. Manusia berbeda satu sama lain dalam
mengkonstruksi kejadian-kejadian yang mereka alami. Kelly menyebut perbedaan
ini sebagai individuality corollary.
Karena manusia memiliki gudang pengalaman yang berbeda-beda, mereka pun
memahami peristiwa yang sama secara berbeda.
c)
Organization Corollary.
Organization corollary menekankan hubungan antara konstruk dan kondisi di
mana manusia bergerak sesuai karakternya demi kenyamanan mereka dengan
mengantisipasi kejadian-kejadian, sebuah sistem konstruksi yang mencakup
hubungan hierarkis di antara konstruk-konstruk.
d)
Dichotomy Corollary. Kelly menyatakan dichotomy corollary sebagai sistem konstruk yang tersusun dari
sejumlah konstruk dikotomi. Kelly menyatakan bahwa sebuah konstruk terdiri atas
proposisi ini-itu, hitam-putih, tidak ada-abu-abu. Untuk bisa membentuk sebuah
konstruk, manusia harus sanggup melihat kemiripan di antara kejadian-kejadian,
selain juga sanggup mempertentangkan kejadian-kejadian itu dengan kutub yang
sebaliknya.
e)
Choice Corollary. Jika manusia memahami kejadian dalam bentuk
dikotomis, mereka akan memiliki sejumlah pilihan untuk mengikuti alternatif dan
tindakan yang bisa dipertimbangkan. Hal ini oleh Kelly diberi sebutan sebagai choice corollary.
f)
Range Corollar. Konsep Kelly tentang range corollary menyatakan bahwa konstruk pribadi bersifat terbatas
dan tidak relevan untuk segala sesuatu. Dengan kata lain, sebuah konstruk
terbatas hanya kepada jangkauan kesesuaian tertentu. Konsekuensi jangkauan
mendorong Kelly untuk membedakan antara konsep dan konstruk. Konsep mencakup
semua elemen yang memiliki sifat umum, menghilangkan semua elemen yang tidak
memiliki sifat tersebut.
g)
Experience Corollary. Dasar dari teori konstruk pribadi adalah
antisipasi terhadap kejadian-kejadian. Menurut Kelly, seseorang akan memandang
masa depan dan membuat tekanan-tekanan tentang apa yang akan terjadi. Kemudian,
saat kejadian semakin terpahami, seseorang akan dapat membenarkan konstruk yang
sudah ada atau menstruktur ulang kejadian-kejadian tersebut agar cocok dengan
pengalamannya. Kelly mendefinisikan experience
corollary sebagai sistem konstruk pribadi beragam sesuai cara manusia
memahami secara berturut-turut replikasi kejadian-kejadian. Kelly menggunakan
kata “berturut-turut” untuk menunjukkan bahwa kita memberi perhatian hanya
kepada satu hal di satu waktu.
h)
Modulation Corollary. Modulation
corollary didefinisikan Kelly sebagai variasi dalam sistem konstruk pribadi
ditentukan oleh kemampuan peresapanya, melauinya jangkauan kesesuaian
varian-variannya berbeda. Konsekuensi ini mengikuti sekaligus mengembangkan
konsekuensi pengalaman. Kelly mengasumsikan tataran di mana manusia merevisi
konstruk-konstruk mereka terkait derajat peresapan (permeability) dari konstruk yang sudah ada.
i)
Fragmentation Corollary. Meskipun Kelly mengasumsikan stabilitas atau
konsistensi menyeluruh terhadap sistem konstruk pribadi namun, konsepnya
tentang fragmentation corollary
justru mengakibatkan ketidaksesuaian elemen-elemen tertentu.
j)
Commonality Corollary. Meskipun konsekuensi pendukung yang kedua
dari Kelly mengasumsikan perbedaan manusia satu sama lain namun, konsepnya
tentang commonality corollary justru
mengasumsikan kemiripan di antara mereka. Secara ringkas, Kelly
mendefinisikannya apabila manusia menggunakan sebuah konstruksi terhadap
pengalaman yang mirip dengan yang digunakan orang lain, maka proses-proses
psikologis keduanya bisa dipastikan mirip juga.
k)
Sociality Corollary. Konsekuensi pendukung terakhir Kelly sociality corollary yang bisa diringkas
sebagai ketika manusia dapat memahami secara akurat sistem keyakinan orang
lain, bisa jadi mereka juga berperan utama dalam proses-proses sosial yang
melibatkan orang-orang tersebut. Karena menurut Kelly, manusia melekat kepada
kelompok budaya yang sama bukan hanya karena perilaku mereka sama, atau karena
mereka mengharapkan hal-hal yang sama, tetapi khususnya karena mereka memahami
pengalaman dengan cara yang sama.
C. PANDANGAN
KELLY TENTANG MANUSIA
Kelly merupakan tokoh yang teorinya berdasar
pada pikiran individu (kognitif). Teorinya ini bisa dibilang mirip dengan teori
individual Adler, yaitu manusia tidak diatur oleh realita, tetapi membuat
tujuannya sendiri berdasarkan cara individu memaknai berbagai peristiwa yang
telah dialaminya. Menurutnya setiap manusia memiliki kemampuan untuk
mengkonstruk perilakunya sendiri sesuai dengan konsep yang digunakan dalam
menafsirkan dunianya, sehingga individu secara unik akan mengklasifikasikan
atau memetakan tingkah laku dan meramalkan peristiwa yang ada di dunia mereka.
Kelly
juga berpendapat bahwa semua individu (entah ilmuwan atau orang awam), memiliki
tugas yang sama, dalam hal mengembangkan ide yang memungkinkan individu
tersebut memprediksi peristiwa yang mungkin dialaminya. Misalnya kita dapat
memprediksi apakah kita akan lulus ujian atau tidak, dsb. Artinya, Kelly
menganggap setiap manusia sebagai ilmuwan. Karena dalam membuat prediksi, kita
berperilaku seolah-olah ilmuwan (malakukan analisis atau konstruksi), misalnya
“sepertinya saya harus belajar 8 jam sehari dan mengikuti les tambahan 3 kali
seminggu agar dapat lulus ujian”.
D. APLIKASI
TEORI KELLY
Kelly merupakan seorang psikolog klinis,
sehingga ia mendasarkan teorinya pada pengalaman klinis dan mendampingkan teori
kepribadiannya dengan prinsip detail salam melakukan teori. Ia mengembangkan
metode pengukuran kepribadian yang pada umumnya bisa digunakan oleh psikolog
kapan saja untuk memprediksi perbedaan individual dalam hal psikologis, yaitu
Rep Test.
DAFTAR PUSTAKA
Cervone, Daniel, dkk, 2012, Kepribadian: Teori
dan Penelitian Edisi 10 Buku 2, Jakarta: Salemba Humanika
Feist,
Jess, dkk, 2010, Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2, Jakarta: Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar