Rabu, 31 Mei 2017

Biografi George A. Kelly dan Teorinya







A.    BIOGRAFI GEORGE KELLY

George Alexander Kelly dilahirkan pada tanggal 28 April 1905, di sebuah pertanian dekat Perth, Kansas. George adalah satu-satunya anak dari Elfleda M. Kelly, seorang mantan guru, dan Theodore V. Kelly, yang sebelumnya adalah pendeta Presbiterian. Pada saat Kelly dilahirkan, ayahnya berhenti menjadi pendeta untuk menjadi seorang petani di Kansas. Kedua orang tuanya sangat berpendidikan, dan keduanya telah membantu pendidikan formal anak mereka, sebuah keadaan yang sangat beruntung bagi Kelly karena riwayat bersekolah Kelly cenderung tidak dapat diandalkan.
Saat Kelly berusia 4 tahun, keluarganya pindah ke bagian timur Colorado, tempat ayahnya berinvestasi pada beberapa tanah bebas terakhir di negara bagian tersebut. Saat berada di Colorado, Kelly datang kesekolah dengan jadwal yang tidak pasti, kadang hanya sekali dalam beberapa minggu.
Kurangnya persediaan air, mendorong keluarga tersebut untuk kembali ke Kansas, dan di sana Kelly mengikuti empat sekolah menengah yang berbeda dalam kurun waktu empat tahun. Awalnya ia pulang pergi dari rumah ke sekolah, namun pada usia 13 tahun, ia dikirim untuk bersekolah di Wichita. Sejak saat itu, ia lebih banyak menetap jauh dari rumah. Setelah kelulusannya, ia menghabiskan 3 tahun di Friends University di Wichita dan 1 tahun di Park College di Parkville, Missouri. Kedua sekolah tersebut mempunyai afiliasi keagamaan, yang menjelaskan kenapa banyak dari tulisan-tulisan  Kelly di kemudian hari dibubuhi rujukan dari Alkitab. Kelly merupakan seorang yang memiliki banyak minat yang berbeda-beda. Gelar sarjananya adalah pada bidang fisika dan matematika, namun ia juga merupakan anggota tim debat kampus yang menjadikannya sangat memperhatikan masalah sosial. Minat tersebut mengantarkannya ke University of Kansas, dan menerima gelar master untuk jurusan sosiologi pendidikan dengan minor di hubungan kerja dan sosiologi.
Dalam beberapa tahun berikutnya, Kelly beberapa kali pindah dan memegang berbagai posisi. Pertama ia pindah ke Minneapolis dan mengajar teknik soapbox oratory (pidato yang disampaikan pada suasana informal) pada kampus khusus bagi pengelola tenaga kerja, memberi kuliah dengan teknik pidato untuk American Banker Association dan mengajarkan teknik pemerintahan untuk kelas Americanization  bagi orang-orang yang berprospek menjadi warga negara Amerika. Pada tahun 1928, ia pindah ke Sheldon, Lowa dan mengajar pada suatu kampus junior dan menjadi pelatih drama. Pada saat tinggal di Sheldon, ia bertemu dengan calon istrinya, Gladys Thompson, seorang guru bahasa inggris di sekolah yang sama. Setelah satu setengah tahun, ia kembali pindah ke Minnesota dan untuk mengajar  sesi musim panas di University of Minnesota. Kemudian ia kembali ke Wichita, untuk bekerja selama beberapa bulan sebagai insinyur aeronautika. Setelah itu, ia pindah ke University of Edinburgh di Skotlandia sebagai murid pertukaran pelajar dan menerima gelar profesor lanjutan dalam bidang pendidikan. Dari gambaran di atas, Kelly telah banyak bereksperimen secara akademis dalam bidang pendidikan, sosiologi, ekonomi, hubungan tenaga kerja, biometri, patologi bicara dan antropologi, serta telah mengambil jurusan Psikologi selama total sembilan bulan. Akan tetapi, setelah kembali dari Edinburgh, ia memulai kariernya dengan serius di bidang Psikologi. Kemudia ia masuk ke University of Lowa, dan pada tahun 1931 menyelesaikan gelar Ph.D., dengan disertasi mengenai faktor umum dalam ketidakmampuan berbicara dan membaca.
Sekali lagi, Kelly kembali ke Kansas dan memulai karir akademiknya pada tahun 1931 di Fort Hays State College di Hays, Kansas dengan mengajar psikologi fisiologis. Dengan adanya fenomena Dust Bowl  dan depresi besar, ia kemudian menjadi yakin bahwa ia seharusnya mengejar sesuatu yang bersifat humanis dari pada sekadar psikologi fisiologis. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjadi Psikoterapis, memberikan konseling pada mahasiswa dan murid sekolah menengah atas di komunitas Hays. Selaras dengan teori konstruk personalnya, Kelly menunjukkan bahwa keputusannya bukan merupakan dikte dari keadaan tetapi merupakan interprestasinya atas peristiwa, yaitu konstruksinya atas kenyataanlah yang mengubah jalan hidupnya.
Selama di Fort Hays State, Kelly mulai merumuskan suatu teori kepribadian. Akhirnya pada tahun 1955, ia menerbitkan buku, The Psychology of Personal Constructs. Buku yang terdiri dari dua jilid ini, yang dicetak ulang pada tahun 1991, berisi keseluruhan teori kepribadian Kelly dan salah satu dari hasil kerjanya yang diterbitkan pada saat ia masih hidup. Kelly meninggal dunia pada 6 Maret 1967, sebelum ia dapat menyelesaikan revisi dari teori konstruk personalnya. Pengalaman hidup Kelly yang bervariasi, dari lahan gandum di Kansas sampai beberapa Universitas besar di dunia, dari pendidikan sampai hubungan tenaga kerja, dari drama dan debat sampai psikologi, selalu konsisten dengan teori kepribadiannya, yang menekankan pada kemungkinan dari melakukan interpretasi peristiwa dari beberapa sudut yang memungkinkan.

B.     KONSEP TEORI KEPRIBADIAN GEORGE KELLY

1.      Struktur
Kunci variabel struktur dari teori kepribadian Kelly adalah konstruk personal. Konstruk adalah bagian dari pengetahuan, atau konsep yang digunakan untuk menginterpretasi atau menafsirkan peristiwa atau dunia. Menurut Kelly, setidaknya ada tiga elemen penting dalam membentuk suatu konstruk, dua dari elemen tersebut harus dirasakan memiliki satu sama lain, dan elemen yang ketiga harus berbeda dengan kedua elemen lainnya. Jika dua elemen ditafsirkan sama, maka akan membentuk kutub persamaan (similiarity pole). Sedangkan jika kedua elemen tersebut berbeda dengan elemen ketiga maka akan membentuk kutub berlawanan (contrast pole). Misalnya, mengamati dua orang menolong seseorang dan orang yang ketiga menyakiti seseorang dapat mengarah pada konstruk baik/ jahat, dengan baik membentuk kutub persamaan dan jahat pada kutub berlawanan. Kelly menekankan pentingnya mengenali bahwa suatu konstruk terdiri dari perbandingan persamaan/ perbedaan. Hal ini menyatakan bahwa kita dapat memahami sifat dasar dari suatu konstruk ketika hanya menggunakan kutub persamaan atau kutub berlawanan. Kita dapat mengetahui makna konstruk bagi seseorang hingga kita mengetahui peristiwa yang diikutsertakan oleh orang tersebut menurut konstuk ini dan peristiwa yang dianggap bertentangan dengan konstruk tersebut. Kelly mengenali bahwa cara berpikir manusia berorientasi pada masa depan, kita menghabiskan banyak waktu untuk berpikir, membuat rencana tentang masa depan. Proses berpikir ini juga melibatkan penggunaan konstruk personal, manusia menggunakan konstruk, tidak hanya untuk menginterpretasikan peristiwa yang telah terjadi pada dirinya, tetapi juga untuk merencanakan kejadian di masa yang akan datang. Kelly memandang bahwa semua konstruk mempunyai persamaan dan perbedaan. Dalam mengkonstruk peristiwa dapat digunakan konstruk dari segi kualitas dan kuantitasnya. Kelly mengukuhkan bahwa konstruk itu  tersusun dari dua kutub atau kombinasi; persamaan-perbedaan. Dengan kata lain, bahwa kita tidak dapat memahami hakikat konstruk seseorang, apabila kita hanya menggunakan kutub persamaan atau perbedaan saja. Konstruk-konstruk itu dapat dikategorikan ke dalam cara yang bervariasi, yaitu:
a)      Core (inti), konstruk dasar dari fungsi individu.
b)      Peripheral (pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi   mendasar, serius dari konstruk inti.
c)      Permeable (dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dapat menerima elemen-elemen yang baru.
d)     Impermeable (tak tertembus/tertutup), konstruk yang menolak elemen-elemen baru.
e)      Tight (rapat/erat), konstruk yang tidak dapat mengbauh-ubah prediksi.
f)          Loose (longgar), konstruk dimana individu mengharapkan suatu hal dalam satu waktu dan hal yang berbeda dalam kondisi yang sama.
g)      VerbaI, konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten.
h)      Preverbal, konstruk dimana individu belum mempunyai simbol kata yang konsisten, konstruk ini dialami/dipelajari individu sebelum perkembangan masa bayi/masa kanak-kanak awal.
i)           Submeged (tenggelam), konstruk ini bisa jadi tidak diverbalisasikan dan individu mungkin tidak akan dapat melaporkan semua elemen yang ada pada dalam konstruk tesebut.

2.      Konstruk dan Konsekuensi Interpersonalnya
Kelly berpendapat bahwa orang mengungkapkan aspek kepribadian mereka sendiri dalam suatu konstruk yang mereka gunakan untuk menggambarkan orang lain: “seseorang tidak dapat menyebut orang lain bajingan tanpa membuat dimensi bajingan dalam kehidupannya juga”. Konstruk yang berbeda merupakan bagian kepribadian dari orang yang kita bicarakan. Perbedaan semacam ini dalam sistem konstruk memiliki konsekuensi interpersonal yang penting. Perbedaan ini sering kali memberikan konstribusi terhadap kegagalan dalam komunikasi di antara kelompok. Kesulitan dalam berkomunikasi juga dapat terjadi ketika kelompok melihat diri mereka sendiri berada pada pihak yang berlawanan dengan kelompok lainnya, gagal mengenali bahwa mereka memiliki banyak kesamaan konstruk.

3.      Tipe dan Sistem Konstruk
Kelly membedakan antara dua tipe konstruk yang berbeda yaitu verbal dan praverbal. Konstruk verbal dapat diekspresikan dalam kata-kata, sedangkan konstruk praverbal adalah salah satu yang digunakan meskipun orang tersebut tidak memiliki kata-kata untuk mengekspresikannya. Selain itu untuk membedakan antara tipe konstruk, aspek penting lainnya dari sistem teoritis Kelly menyangkut keseluruhan kumpulan konstruk pada orang. Konstruk yang digunakan oleh orang diyakini diatur sebagai bagian dari sistem. Dalam sistem konstruk personal, konstruk berbeda dalam kaitannya dengan keadaan di mana hal tersebut diaplikasikan. Intinya menurut teori konstruk personal Kelly, kepribadian dibangun atas sistem konstruknya. Teori konstruk personal dinyatakan dalam satu asumsi dasar dan dielaborasikan oleh sebelas corollaries yang menyatakan bahwa “A person’s processes are psychologically channelized by the way in which he anticipates events (Proses seseorang secara psikologis dijembatani oleh cara orang tersebut mengantisipasi peristiwa-peristiwa)”. (Kelly, 1991: 46). Terdapat kata kunci didalam kalimat tersebut; Pertama “a person’s processes are psychologically channelized” mengindikasikan bahwa manusia mengarahkan proses mereka pada suatu jalur, suatu tujuan, atau akhir. Kedua „anticipates events‟ yaitu manusia mampu mengantisipasi peristiwa, mengarahkan tindakan mereka sesuai dengan prediksi mereka atas masa depan. Untuk menguraikan teori konstruk personalnya tersebut, secara lebih spesifik, Kelly menguraikannya ke dalam bentuk 11 konsekuensi yang dijadikan sebagai konsep dasar dan spesifik dalam menjelaskan isu-isu utama mengenai sistem konstruk. Kata corollary dalam teori personal konstruk mengacu pada ide yang terbentuk dari sesuatu yang sudah terbukti, dimana konsekuensi secara alami akan mengikuti. Ke-11 corollaries tersebut adalah sebagai berikut.
a)        Construction Corollary. Tidak ada dua kejadian yang sama persis. Namun, seseorang akan menafsirkan beberapa kejadian mirip agar bisa dipahami sebagai hal yang sama. Kelly menyebut kemiripan peristiwa-peristiwa ini sebagai construction corollary. Construction corollary didefinisikan sebagai “antisipasi terhadap kejadian-kejadian dengan memahami replikasinya (perulangannya)”. Definisi ini menekankan pengertian bahwa manusia memahami atau menginterprestasikan kejadian masa depan sesuai tema atau replikasi yang terus berulang.
b)        Individuality Corollary. Manusia berbeda satu sama lain dalam mengkonstruksi kejadian-kejadian yang mereka alami. Kelly menyebut perbedaan ini sebagai individuality corollary. Karena manusia memiliki gudang pengalaman yang berbeda-beda, mereka pun memahami peristiwa yang sama secara berbeda.
c)        Organization Corollary. Organization corollary menekankan hubungan antara konstruk dan kondisi di mana manusia bergerak sesuai karakternya demi kenyamanan mereka dengan mengantisipasi kejadian-kejadian, sebuah sistem konstruksi yang mencakup hubungan hierarkis di antara konstruk-konstruk.
d)       Dichotomy Corollary. Kelly menyatakan dichotomy corollary sebagai sistem konstruk yang tersusun dari sejumlah konstruk dikotomi. Kelly menyatakan bahwa sebuah konstruk terdiri atas proposisi ini-itu, hitam-putih, tidak ada-abu-abu. Untuk bisa membentuk sebuah konstruk, manusia harus sanggup melihat kemiripan di antara kejadian-kejadian, selain juga sanggup mempertentangkan kejadian-kejadian itu dengan kutub yang sebaliknya.
e)        Choice Corollary. Jika manusia memahami kejadian dalam bentuk dikotomis, mereka akan memiliki sejumlah pilihan untuk mengikuti alternatif dan tindakan yang bisa dipertimbangkan. Hal ini oleh Kelly diberi sebutan sebagai choice corollary.
f)         Range Corollar. Konsep Kelly tentang range corollary menyatakan bahwa konstruk pribadi bersifat terbatas dan tidak relevan untuk segala sesuatu. Dengan kata lain, sebuah konstruk terbatas hanya kepada jangkauan kesesuaian tertentu. Konsekuensi jangkauan mendorong Kelly untuk membedakan antara konsep dan konstruk. Konsep mencakup semua elemen yang memiliki sifat umum, menghilangkan semua elemen yang tidak memiliki sifat tersebut.
g)        Experience Corollary. Dasar dari teori konstruk pribadi adalah antisipasi terhadap kejadian-kejadian. Menurut Kelly, seseorang akan memandang masa depan dan membuat tekanan-tekanan tentang apa yang akan terjadi. Kemudian, saat kejadian semakin terpahami, seseorang akan dapat membenarkan konstruk yang sudah ada atau menstruktur ulang kejadian-kejadian tersebut agar cocok dengan pengalamannya. Kelly mendefinisikan experience corollary sebagai sistem konstruk pribadi beragam sesuai cara manusia memahami secara berturut-turut replikasi kejadian-kejadian. Kelly menggunakan kata “berturut-turut” untuk menunjukkan bahwa kita memberi perhatian hanya kepada satu hal di satu waktu.
h)        Modulation Corollary. Modulation corollary didefinisikan Kelly sebagai variasi dalam sistem konstruk pribadi ditentukan oleh kemampuan peresapanya, melauinya jangkauan kesesuaian varian-variannya berbeda. Konsekuensi ini mengikuti sekaligus mengembangkan konsekuensi pengalaman. Kelly mengasumsikan tataran di mana manusia merevisi konstruk-konstruk mereka terkait derajat peresapan (permeability) dari konstruk yang sudah ada.
i)          Fragmentation Corollary. Meskipun Kelly mengasumsikan stabilitas atau konsistensi menyeluruh terhadap sistem konstruk pribadi namun, konsepnya tentang fragmentation corollary justru mengakibatkan ketidaksesuaian elemen-elemen tertentu.
j)          Commonality Corollary. Meskipun konsekuensi pendukung yang kedua dari Kelly mengasumsikan perbedaan manusia satu sama lain namun, konsepnya tentang commonality corollary justru mengasumsikan kemiripan di antara mereka. Secara ringkas, Kelly mendefinisikannya apabila manusia menggunakan sebuah konstruksi terhadap pengalaman yang mirip dengan yang digunakan orang lain, maka proses-proses psikologis keduanya bisa dipastikan mirip juga.
k)        Sociality Corollary. Konsekuensi pendukung terakhir Kelly sociality corollary yang bisa diringkas sebagai ketika manusia dapat memahami secara akurat sistem keyakinan orang lain, bisa jadi mereka juga berperan utama dalam proses-proses sosial yang melibatkan orang-orang tersebut. Karena menurut Kelly, manusia melekat kepada kelompok budaya yang sama bukan hanya karena perilaku mereka sama, atau karena mereka mengharapkan hal-hal yang sama, tetapi khususnya karena mereka memahami pengalaman dengan cara yang sama.


C.    PANDANGAN KELLY TENTANG MANUSIA

Kelly merupakan tokoh yang teorinya berdasar pada pikiran individu (kognitif). Teorinya ini bisa dibilang mirip dengan teori individual Adler, yaitu manusia tidak diatur oleh realita, tetapi membuat tujuannya sendiri berdasarkan cara individu memaknai berbagai peristiwa yang telah dialaminya. Menurutnya setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengkonstruk perilakunya sendiri sesuai dengan konsep yang digunakan dalam menafsirkan dunianya, sehingga individu secara unik akan mengklasifikasikan atau memetakan tingkah laku dan meramalkan peristiwa yang ada di dunia mereka.
Kelly juga berpendapat bahwa semua individu (entah ilmuwan atau orang awam), memiliki tugas yang sama, dalam hal mengembangkan ide yang memungkinkan individu tersebut memprediksi peristiwa yang mungkin dialaminya. Misalnya kita dapat memprediksi apakah kita akan lulus ujian atau tidak, dsb. Artinya, Kelly menganggap setiap manusia sebagai ilmuwan. Karena dalam membuat prediksi, kita berperilaku seolah-olah ilmuwan (malakukan analisis atau konstruksi), misalnya “sepertinya saya harus belajar 8 jam sehari dan mengikuti les tambahan 3 kali seminggu agar dapat lulus ujian”.
D.    APLIKASI TEORI KELLY

Kelly merupakan seorang psikolog klinis, sehingga ia mendasarkan teorinya pada pengalaman klinis dan mendampingkan teori kepribadiannya dengan prinsip detail salam melakukan teori. Ia mengembangkan metode pengukuran kepribadian yang pada umumnya bisa digunakan oleh psikolog kapan saja untuk memprediksi perbedaan individual dalam hal psikologis, yaitu Rep Test.


DAFTAR PUSTAKA

Cervone, Daniel, dkk, 2012, Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 10 Buku 2, Jakarta: Salemba Humanika
Feist, Jess, dkk, 2010, Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2, Jakarta: Salemba Humanika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar